ANIS SULISTIYO SW 88

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer UNSIKA


Kesalahan yang Harus Dihindari saat Belanja Online
Hindarilah kesalahan belanja sedini mungkin baik saat memilih,memesan dan melakukan pembayaran jangan nanti setelah barang datang bukannya senang malah kekecewaan yang timbul. karena melakukan transaksi secara online memiliki banyak risiko.Berikut beberapa kesalahan belanja yang harus dihindari dalam belanja online yang saya kutip di Media Indonesia
·         Royal informasi
Kebanyakan perusahaan yang sah memberitahu pelanggan bahwa mereka tidak akan pernah meminta rincian rekening pribadi via email atau online. Tapi, bukan berarti Anda tidak harus memberikan informasi kartu kredit Anda ketika hendak membeli sesuatu. Melainkan, Anda mesti berhati-hati mengenai informasi apa yang diberikan. Jika Anda merasa tidak nyaman belanja disana dengan rincian yang diminta, lebih baik tidak usah memberikannya.
·         Perusahaan tak jelas
Lakukan bisnis hanya dengan pihak-pihak yang Anda kenal dan percaya. Memiliki keakraban dengan perusahaan tempat Anda memberikan informasi kartu kredit dan rincian perbankan, bisa lebih menjamin keamanan transaksi yang dijalankan.
·         Percaya pishing
Pishing adalah nama untuk email-email palsu yang mungkin Anda terima dari sebuah perusahaan familiar. Email tersebut mungkin memiliki logo perusahaan dan bahkan dapat menggunakan alamat email perusahaan. Email tersebut akan meminta Anda untuk mengklik link dan login ke akun Anda. Masalahnya, situs yang Anda masuki itu bukan situs yang sah, dan Anda baru saja memberikan login Anda dan kata sandi kepada pencuri identitas.
·         Situs tak aman
Menurut situs onguardonline.com, jangan pernah menggunakan situs yang tidak menggunakan enkripsi untuk menjaga semua informasi tetap aman saat belanja.
·         Komputer publik
Belanja melalui komputer umum di pusat-pusat bisnis, hotel, kafe internet, dan perpustakaan mungkin biasa Anda pergunakan untuk berselancar di dunia maya. Tapi, perangkat tersebut bukan tempat terbaik untuk memasukkan informasi sensitif seperti login, kata sandi, atau nomor kartu kredit Anda. Anda dua alasan kuat untuk tidak melakukannya. Pertama, pemilik komputer mungkin memiliki jenis spyware yang menangkap data macam ini. Bayangkan saja komputer Anda sendiri, yang menyimpan kata sandi dan login sehingga Anda tidak harus mengingatnya setiap waktu. Kedua, komputer publik digunakan oleh banyak orang. Beberapa di antaranya mungkin memiliki kemampuan untuk mengambil data apa pun yang mungkin sudah Anda masukkan.
·         Mengabaikan kebijakan privasi
Jika Anda memberikan informasi pribadi, termasuk nama, alamat, dan nomor telepon saat belanja, Anda harus tahu bagaimana situs tersebut berencana untuk menggunakan semua informasi itu. Di bagian terbawah situs biasanya ada link bertulisan ‘privacy,’ ‘legal,’ atau ‘privacy policy.’ Baca baik-baik link tersebut dan pastikan Anda merasa nyaman dengan apa yang dikatakan
Kelemahan atau buruknya saat belanja secara online
·         ketika kita belanja untuk order atau pesan satu barang, untuk mendapatkan barang itu memerlukan waktu yang cukup lama.
·         biasa nya barang yang di display, belum tentu sesuai dengan barang yang kita terima.
·         kwalitasnya tidak terjamin.
·         biasanya kalau ternyata ukuran nya tidak pas [untuk baju], tidak bisa di tukar, menurut mereka itu sudah termasuk bagian dari resiko kita sebagai pembeli.
TIPS buat yg ingin belanja atau beli barang secara online
·         ketika belanja usahakan dengan perjanjian. jadi seandainya barang yg kita terima tidak sesuai size atau rusak, kita bisa minta tukar.
·         tanya dengan teliti kualitas bahan nya, kalau berupa baju, bisa di tanya kualitas bahan nya tebal atau tipis,ukuran, terbuat dari bahan apa, jahitan, ada sobeknya apa tidak [dari bagian atas sampai bawah], tidak usah takut di bilang cerewet, dari pada menyesal setelah belanja dan barang datang.
·         jangan napsu saat belanja, pikir2 dulu lebih baik, lihat2 dulu lebih bagus. siapa tahu ada yg lebih bagus dari yang kita lihat sebelumnya.



Bagi para pengusaha dan praktisi teknologi informasi, melakukan bisnis di dunia maya merupakan permainan dan petualangan baru yang sangat mengasyikkan. Dikatakan sebagai permainan karena menyangkut berbagai jenis aturan dan paradigma baru yang belum pernah dikenal sebelumnya untuk mencapai suatu obyektif. Merupakan petualangan yang mengasyikkan karena hampir semua pemain masih dalam posisi coba-coba sehingga memiliki kesempatan menang atau kalah yang sama. Satu hal yang harus diperhatikan adalah bahwa proses memulai dan mengembangkan bisnis baru merupakan dua hal mendasar yang memiliki prinsip sangat berbeda. Kunci utama dari keberhasilan bisnis di dunia maya adalah memahami benar mengenai karakteristik arena permainan yang lebih dikenal sebagai era ekonomi digital. Artikel ini secara ringkas menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang harus diketahui bagi mereka yang berniat untuk memulai dan mengembangkan model bisnis baru dengan memanfaatkan internet sebagai medium bertransaksi.
Arena Ekonomi Digital
Keputusan menyelenggarakan bisnis baru di internet dapat berasal dari berbagai macam alasan, mulai dari ingin memanfaatkan peluang yang ada, mencari keuntungan sebanyak-banyaknya secara cepat, sampai dengan hanya sekedar iseng belaka, atau latah seperti yang umum terjadi di Indonesia (Ghosh, 1998). Terlepas dari latar belakang beragam tersebut, untuk dapat berhasil memulai dan mengembangkan suatu aktivitas yang baik sehingga tercapai obyektif yang diinginkan, para pelaku atau praktisi bisnis harus memahami karakteristik arena  permainannya terlebih dahulu, yang oleh sebagian pakar diistalahkan sebagai ekonomi digital (Evans, 1997). Memahami ekonomi digital sebagai lingkungan makro dari bisnis di dunia maya (dimana internet merupakan medium utama dalam berinteraksi) tidak semudah membaca sebuah konsep atau teori dari bermacam-macam referensi, tetapi lebih jauh merupakan suatu tantangan untuk merubah pola pikir konvensional yang selama ini telah melekat di pikiran masing-masing orang.
Secara gamblang Don Tapscott mendefinisikan dua belas karakteristik mendasar dari ekonomi digital yang pada prinsipnya memperlihatkan terjadinya dua belas pergeseran prinsip dan paradigma dalam ilmu ekonomi (Tapscott, 1996). Kedua belas aspek tersebut adalah: knowledge, digitization, virtualization, molecularization, integration, dis-intermediation, convergence, innovation, prosumption, immediacy, globalization, dan discordance. Teori lain mengenai karakteristik bisnis di internet secara menarik dipaparkan pula oleh Peter Finger melalui delapan belas imperatif bisnis di dunia maya. Mempelajari hal ini merupakan kebutuhan mutlak yang pertama-tama harus dilakukan oleh mereka yang ingin berpetualang di dunia maya karena tanpanya, yang terjadi adalah proses membuang-buang waktu belaka. Seorang konsultan teknologi informasi secara bergurau mengatakan bahwa “old organisation plus information technology is equal to old and expensive organisation”. Alasan utama dibutuhkannya pemahaman yang baik adalah karena banyaknya prinsip-prinsip bisnis yang sama sekali bertentangan dengan hukum ekonomi yang selama ini dikenal. Melalui karakteristik ini pula para praktisi bisnis dapat melihat celah-celah peluang yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan suatu aktivitas usaha secara efektif (Tapscott, 1998).
Langkah Awal
Memutuskan untuk memulai sebuah aktivitas baru biasanya terjadi karena adanya suatu ide, baik hasil permenungan individual maupun kelompok (Indrajit, 2000). Ide ini kemudian berkembang menjadi sebuah niat untuk melakukan sebuah proses penciptaan produk atau jasa yang siap ditawarkan kepada masyarakat (bisnis). Secara informal, pada tahap awal ini ada baiknya kelayakan ide tersebut diuji melalui beragam cara seperti  melalui diskusi, berbagi pengalaman, analisa studi kasus, benchmarking, dan lain sebagainya. Ide yang buruk akan gugur dengan sendirinya karena kurangnya dukungan, sementara ide yang dianggap layak untuk ditindaklanjuti, akan berkembang secara natural (Rayport, 1994).
Jika individu atau kelompok tersebut menganggap bahwa ide yang ada sangat menarik untuk diimplementasikan dalam bentuk bisnis di dunia maya, langkah selanjutnya adalah menentukan target bisnis yang ingin dicapai. Yang dimaksud dengan target bisnis di sini adalah obyektif – biasanya dalam bentuk target kekayaan finansial (wealth) – yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Visi dan misi bisnis yang di dalam alam ekonomi konvensional menjadi kerangka utama dalam menentukan obyektif usaha biasanya akan terlebur di dalam target ini. Harap diperhatikan bahwa tidak sedikit dari mereka yang terjun ke dunia maya adalah untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat (hit-and-run) sehingga terkadang bagi mereka, visi dan misi bisnis menjadi tidak relevan untuk jangka waktu pendek tersebut.
Langkah selanjutnya adalah menentukan model bisnis yang sesuai dan “workable” agar obyektif yang telah ditentukan tersebut dapat tercapai (Rayport, 1995). Tahapan ini sangatlah penting mengingat model bisnis merupakan segalanya bagi kelangsungan hidup perusahaan. Di dalam bisnis model ini yang paling penting diutamakan adalah bagaimana perusahaan yang bersangkutan dapat hidup paling tidak sampai obyektif yang diinginkan tercapai. Menyangkut permasalahan bisnis model ini adalah penentuan proses rantai nilai (virtual value chain), jenis produk dan jasa yang ditawarkan, target market dan konsumen, dan tentu saja yang terpenting adalah bagaimana profit atau keuntungan bisnis dapat dicapai (revenue generator).  Model bisnis ini merupakan keunggulan kompetitif perusahaan sehingga harus benar-benar dipikirkan secara masak-masak dan disimulasikan kemungkinan impelementasinya. Harap di-perhatikan bahwa di dalam dunia maya, mempertahankan keunggulan kompetitif tersebut sangatlah sulit karena karakteristiknya yang mudah untuk ditiru para pesaing dalam waktu yang relatif singkat.
Mencari Sumber Daya
Setelah yakin dengan kehandalan model bisnis yang ada, barulah langkah selanjutnya menentukan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan serta mencarinya. Paling tidak ada tiga sumber daya inti, yaitu finansial, manusia, dan teknologi. Menentukan sumber daya yang diinginkan sangatlah mudah, namun untuk mencari yang sesuai kebutuhan merupakan tantangan tersendiri di Indonesia. Sumber finansial sangat sulit kalau tidak dapat dikatakan mustahil jika ingin didapatkan dari bank. Karena selain industri perbankan dalam keadaan terpuruk, di dalam dunia maya tidak dikenal keberadaan aset fisik sebagai kolateral, yang ada adalah aset digital. Mencari pinjaman uang dalam bentuk ekuitas juga cukup sulit karena belum terujinya bisnis model yang ditawarkan merupakan resiko yang dianggap besar bagi pemilik dana. Pada akhirnya modal venture (ventura capital) merupakan sumber dana utama yang diharapkan dapat membiayai ide bisnis yang ada. Untuk mencari mereka tidaklah sulit, karena selain terdapat lokasi-lokasi strategis tempat mereka berkumpul (yang paling banyak adalah di Amerika), tidak sedikit dari mereka yang sering berkeliaran di seminar-seminar internasional untuk mencari ide-ide segar. Walaupun ribuan ide baru berkembang setiap harinya, mereka tetap mencari peluang-peluang baru, apalagi mereka terkena sindrom “do not want to miss another Yahoo!”. Tantangan tersulit adalah meyakinkan mereka sehingga yang bersangkutan setuju untuk memodali bisnis yang direncanakan. Tentu saja setiap pemberi modal memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari yang konvensional (dimana mereka membutuhkan dokumen “business plan” yang jelas) sampai dengan yang hanya bermodal percaya saja. Strategi investasi pun merupakan permasalahan tersendiri mengingat bisnis di dunia maya biasanya membutuhkan injeksi dana yang tidak hanya sekali. Rencana “exit strategy” juga merupakan hal yang biasanya mereka tanyakan untuk melihat seberapa bernilai keuntungan bisnis yang ditawarkan.
Sumber: Eko Indrajit, 2000


Search Engine Optimazation dalah serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk meningkatkanvolume dan kualitas trafik kunjungan melalui mesin pencari menuju situs web tertentu dengan memanfaatkan mekanisme kerja atau algoritma mesin pencari tersebut. Tujuan dari SEO adalah menempatkan sebuah situs web pada posisi teratas, atau setidaknya halaman pertama hasil pencarian berdasarkan kata kunci tertentu yang ditargetkan. Secara logis, situs web yang menempati posisi teratas pada hasil pencarian memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pengunjung.
Sejalan dengan makin berkembangnya pemanfaatan jaringan internet sebagai media bisnis, kebutuhan atas SEO juga semakin meningkat. Berada pada posisi teratas hasil pencarian akan meningkatkan peluang sebuah perusahaan pemasaran berbasis web untuk mendapatkan pelanggan baru. Peluang ini dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menawarkan jasa optimisasi mesin pencari bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki basis usaha di internet.
Strategi Marketing International
Bisnis dan layanan SEO berkembang pesat seiring dengan pertumbuhan web, yang menyebabkan sebuah situs harus berusaha lebih keras agar alamatnya lebih mudah ditemukan pengunjung di antara jutaan alamat situs lain dari seluruh dunia yang menjadi kompetitornya. Mesin pencari merupakan pintu masuk utama, karena pengguna internet tidak lagi sanggup menghafalkan jutaan situs web, dan sebagai gantinya mereka mengandalkan hasil pencarian dari Google, Yahoo!, Bing, dan mesin pencari lain.
Berada pada posisi teratas atau setidaknya halaman pertama hasil pencarian untuk subyek tertentu memberikan keuntungan ganda bagi perusahaan pemasaran via internet:
§  Peluang calon pelanggan mengunjungi situs web mereka menjadi lebih besar. Hal tersebut dapat berlanjut pada meningkatnya tingkat konversi dari pengunjung biasa menjadi pembeli.
§  Berada pada peringkat pertama hasil pencarian memberikan citra dan reputasi yang baik bagi sebuah situs di mata pengunjung.
Mesin pencari pada umumnya tidak mencari keuntungan secara langsung dari hasil pencarian organik. Pendapatan usaha mereka diperoleh dari iklan yang ditampilkan pada bagian atas atau samping hasil pencarian organik tersebut. Perusahaan yang kurang berhasil menerapkan strategi SEO sehingga alamat situsnya tidak berada pada posisi teratas dalam hasil pencarian organik masih dapat memperoleh pengunjung dengan beriklan pada mesin pencari tersebut.
Pada Google, pemasangan iklan dapat dilakukan melalui Google AdWord. Google AdWord menerapkan mekanisme pay per click atau bayar per klik, artinya untuk setiap iklan yang diklik oleh pengunjung, pemasang iklan akan dikenakan biaya, yang besarnya berbeda-beda tergantung pada proses lelang (bidding) katakunci yang dilakukan oleh pemasang iklan.
 sumber: wikipedia.org